Jumat, 19 Juni 2015

TUGAS 3 : Softskill Pengqntara Krratifitas dan Keberbakatan

ARTIKEL 1KREATIF BERPIKIR BERKAT MUSIK
Alasan memilih artikel diatas:Menurut kelompok kami artikel ini sangat kreatif karena pada umumnya artikel tentang psikologi terlalu kaku dan banyak membahas masalah kejiwaan, mental dan penyakit-penyakit tentang berbagai macam gangguan kejiwaan. Dalam artikel ini dijelaskan bahwa melalui bermusik, anak akan mampu mengembangkan berbagai kecerdasan kognitif, emosi, dan kinestetik. Banyak orang tua yang belum mengerti tentang manfaat dari sebuah musik. Artikel ini menjelaskan bagaimana manfaat dari sebuah musik, mulai dari bayi dalam kandungan hingga balita yang berumur 5 tahun. Biasanya alunan musik klasik dapat membuat sel-sel otak janin pada ibu hamil menjadi lebih aktif.
Dijelaskan bahwa seorang anak yang berumur 5 tahun kebawah dapat mengembangkan kreativitas dan mengontrol emosinya melalui sebuah musik. Terdapat penelitian dan studi yang membahas soal manfaat yang anak dapatkan dalam bermusik, artikel ini dapat dibilang sebagai artikel yang kreatif dan memiliki bahasan yang menarik sehingga pembaca memiliki rasa penasaran untuk membaca dan memahami artikel ini. Artikel ini disajikan dalam bentuk yang singkat, jelas, dan mudah dipahami. Sehingga orangtua dapat menerapkannya ke dalam kehidupan sehari-hari agar anaknya dapat memiliki berbagai macam kemampuan yang dihasilkan sebuah musik, sejak dini.
ARTIKEL 2PERKEMBANGAN TERBARU TERAPI DEPRESI VIA INTERNET
Alasan memilih artikel diatas:Alasan mengapa artikel tersebut menari bagi kelopok kami karena ditemukannya metode lain untuk mengatasi orang yang sedang mengalami depresi. Mungkin pada masa sebelumnya orang-orang yang sedang mengalami depresi hanya mengandalkan psikolog/psikiater atau hanya sekedar bercerita dengan orang-orang terdekat. Namun artikel ini mengatakan bahwa menangani orang yang mengalami depresi sekarang tidak hanya melalui psikolog/psikiater, melainkan melalui internet. Ini merupakan suatu yang baru juga di dunia psikologi. Ditambah lagi belum tentu semua orang yang mengalami depresi mampu untuk berkonsultasi dengan psikolog/psikiater karena memerlukan biaya yang tidak sedikit. Memangnya bisa menangani depresi melalui internet? Menurut kelompok kami, hal ini bisa saja dilakukan. Misal, melalui media sosial, tentu saja kita bertemu dengan banyak orang dengan berbagai macam latar belakang. Nah, di media sosial ini kita dapat membentuk suatu komunitas dimana anggotanya merupakan orang-orang yang sedang mengalami depresi. Mereka dapat menceritakan masalah mereka satu sama lain dan saling memberikan saran dan nasehat untuk mengurangi rasa depresinya. Ini juga membantu agar orang-orang yang sedang mengalami depresi tidak beranggapan bahwa hanya dialah yang sedang mengalami masa sulit, namun orang-orang di sekitarnya pun ada, sehingga mereka dapat bertukar pikiran mengenai masalahnya. Namun, menurut kami akan lebih efektif jika komunitas ini didampingi oleh satu atau beberapa orang yang ahli, seperti psikologi atau psikiater.
ARTIKEL 3HUMOR BUAT ANAK CERDAS & KREATIF
Alasan mengapa memilih artikel diatas:Alasan kelompok kami memilih artikel ini sebagai salah satu artikel yang kreatif adalah pemilihan topik dalam pembahasannya. Artikel ini mengungkapkan bahwa kecerdasan, ketrampilan, kreativitas, kemampuan bersosialisasi, rasa empati dan percaya diri, serta kemampuan menyelesaikan suatu masalah dapat meningkat hanya dengan mengajak anak-anak, terutama bayi tertawa. Hal ini sangat aneh karena biasanya untuk meningkatkan kecerdasan anak diperlukan belajar, belajar dan belajar. Sedangkan untuk meningkatkan rasa percaya diri anak dalam bersosialisasi biasanya orang tua di suruh untuk memasukkan anaknya ke sekolah sedini mungkin, atau di sekolah guru akan membagi murid-murid dalam kelompok-kelompok belajar. Namun ternyata hanya dengan hal yang mudah, yaitu tertawa, anak sedini mungkin sudah dapat ditingkatkan kecerdasan maupun kemampuan bersosialisasinya. Hal ini tentu saja menarik dan dapat dengan mudah dipraktekkan kepada anak-anak agar kehidupan keluarga lebih bahagia karena sering tertawa bersama. Kebenaran artikel ini tentu tidak perlu diragukan lagi sebab sudah disertakan juga pendapat dari psikolog anak yang juga seorang stand-up comedian, bahkan Ketua Laughmasters and Toastmasters International Club di Amerika Serikat, yaitu Louis R. Franzini, PhD.
Anggota Kelompok:
– Gita Rachma
– Raden Sayid Fadhil
– Revisha Avenia
– Vennysya Noviyanty
– Widianita Susanti
Kelas : 1PA10
Mata Kuliah: Pengantar Kreativitas dan Keberbakatan
Fakultas : Psikologi
Jurusan: Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014/2015

Tugas 2 : Menganalisa Film

Future Life on Earth            Menurut kelompok kami, penemuan yang paling bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan adalah:
1. Anti-aging Pills2. Foot Power3. Floating Cities
Alasan mengapa kami memilih Anti-aging Pills sebagai penemuan yang paling bermanfaat diantara ketiga penemuan yang kami pilih karena bisa dibayangkan jika kita bisa hidup 10 tahun lebih lama, dan kita hidup dimana teknologi sudah sangat berkembang, kita dapat mengamati teknologi apa saja yang sedang diterapkan di dunia, bukan hanya mengamati, tetapi kita bisa juga untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Kemungkinan untuk Anti-aging Pills diterapkan dalam Indonesia bisa saja terjadi, karena jika ditinjau dari perkembangan ilmu kedokteran di Indonesia sudah cukup pesat dan ini memungkinkan jika penerapan Anti-aging Pills di Indonesia bisa saja terjadi. Penemuan ini akan lebih baik lagi jika ada dukungan dari pemerintah, dan tidak disalahgunakan oleh masyarakat Indonesia.
Penemuan kedua yang bermanfaat di kehidupan menurut kelompok kami adalahFoot Power. Foot Power adalah pengambilan energi listrik yang dihasilkan dari pijakan kaki orang di tempat umum. Foot power dapat diletakan dimana saja, khususnya di tempat yang sering dilalui orang seperti taman, pintu masuk gedung-gedung, pintu masuk mall dan berbagai tempat umum lainnya. Dalam pengambilan energi yang dihasilkan dari foot power memberikan banyak sekali keuntungan, seperti penerangan lampu jalan, penerangan di daerah pedalaman atau terpencil dan berbagai hal yang berhubungan dengan listrik. Menurut kelompok kami penemuan ini dapat diterapkan di indonesia karena dengan adanya penemuan ini diharapkan pemerintah dapat memberikan energi listrik yang merata di seluruh indonesia tanpa mengeluarkan banyak uang dan lebih praktis dalam menghasilkan energi listrik. Hanya dengan satu pijakan yang bisa menguntungkan semua orang.
Dan yang terakhir adalah Floating Citie. Kami memilih Floating Cities untuk diterapkan di Indonesia  karena seringnya terjadi banjir di Indonesia, terutama Ibu kota negara kita, yaitu Jakarta. Alangkah menyenangkan bila Ibu kota Indonesia merupakan kota pertama yang dapat mengapung di atas air.
Keunggulan Floating Cities yang dapat mengapung di atas air ini sangatlah bermanfaat bagi Jakarta apabila diterapkan karena seringnya terjadi banjir di beberapa wilayah dalam frekuensi yang cukup sering. Sebut saja Jakarta Timur yang menjadi langganan banjir setiap musim hujan tiba, daerah yang menjadi titiknya tak lain adalah Cipinang Melayu, Jatinegara Barat, serta Matraman.
Di Indonesia sebenarnya sudah mengenal rumah yang dapat mengapung di atas air, bahkan sudah diterapkan di beberapa tempat wisata, seperti Wisma Apung di Pulau Karimun Jawa dan Rumah Apung di Bangsring, Banyuwangi. Tempat wisata ini menyajikan rumah-rumah yang mengapung di atas air laut dan keindahan bawah lautnya, namun tentu dengan membayar harga yang sudah ditarifkan. Kita pun ke tempat wisata ini harus dengan menggunakan perahu atau speedboatterlebih dahulu. Sedangkan Floating Cities merupakan kota terapung dengan penduduk tetap, tidak lagi memerlukan perahu atau speedboat untuk menuju rumah Anda, serta tidak perlu membayar karena Anda dapat memiliki rumah Anda sendiri di kota ini.
Kota mengapung ini juga menawarkan segala sesuatu yang tersedia di kota Anda, termasuk rumah sakit, pusat perbelanjaan, pasar, sekolah/perguruan tinggi, bahkan taman kota. Rumah Anda akan aman dari banjir karena rumah Anda dapat mengapung di atas air bersama dengan kota anda. Tidak ada lagi kemacetan dan alasan terlambat ke kantor atau sekolah karena banjir.
Meskipun Floating Cities sangatlah menjanjikan dan mungkin untuk diterapkan di Indonesia, terutama Jakarta, namun tetap saja ada beberapa kendala untuk merealisasikannya. Terutama masalah ekonomi bangsa yang harus mencukupi dana pembuatan Floating Cities ini, kesiapan pemerintahan kemandirian politik yang kuat dan berkembang untuk mendukung penuh hal ini, serta kesiapan mental penduduk Jakarta untuk mendukung dalam penginterpretasian Floating Citiestersebut di kotanya. Yang tak kalah penting adalah perekrutan orang-orang ahli dalam bidang ini, terutama dukungan dan sponsor dari negara-negara maju di dunia.
Anggota Kelompok:
– Gita Rachma
– Raden Sayid Fadhil
– Revisha Avenia
– Vennysya Noviyanty
– Widianita Susanti
Kelas : 1PA10
Mata Kuliah: Pengantar Kreativitas dan Keberbakatan
Fakultas : Psikologi
Jurusan: Psikologi
UNIVERSITAS GUNADARMA 2014/2015

Senin, 15 Juni 2015

Potensi belajar dan berbahasa pada anak - anak


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu yang dapat membantu manusia berinteraksi dengan orang lain. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantonim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan. Ketika anak mengetahui kata - kata, mereka dapat menggunakannya untuk menjelaskan segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Melalui bahasa anak mampu mengkomunikasikan kebutuhannya, perasaan dan pikirannya kepada orang lain. Berdasarkan pada tahap perkembangan, anak mulai belajar bahasa pada umur 1-3 tahun. Pada usia ini anak sudah mulai mengeluarkan kata - kata seperti mama, papa serta banyak berceloteh, maka itu tahapan usia ini disebut ledakan bahasa. selanjutnya perkembangan berbahasa anak itu berbeda - beda tergantung pada tahapan perkembangannya. Orang tua harus memfasilitasi kebutuhan anak untuk berbahasa.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui potensi belajar dan berbahasa pada anak?

C. Tujuan Penulisan
Uuntuk lebih mengetahui perkembangan bahasa pada anak supaya orang tua dan orang - orang disekitarnya lebih mengerti bahasa apa yang mereka lontarkan. orang tua lebih memberikan stimulasi bahasa yang baik agar anak berpotensi berbahasa yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

Pada waktu lahir tiap-tiap individu mendapat bekal berupa kemampuan siap, yang pelaksanaannya berdasarkan insting. Disamping bekal berupa insting itu, individu mendapat bekal juga berupa benih, bibit atau potensi yang mempunyai kemungkinan berkembang pada waktunya dan apabila ada kesempatannya maupun perangsangnya. Potensi inilah yang sekarang disebut dengan istilah pembawaan.  


Tahapan Perkembangan Anak
1. Umur 0-3 bulan
    - Melihat dan menatap wajah orang disekitar.
    - Mengoceh spontan atau breaksi dengan mengoceh.
2. Umur 3-6 bulan
    - Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
    - Memegang tangannya sendiri.
    - Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik.
3. Umur 6-9 bulan
    - Mulai mencoba untuk duduk
    - bersuara tanpa arti, mama, bababa.
4. Umur 9-12 bulan
    - Memasukan benda ke mulut.
    - Mulai belajar jalan.
    - Menirukan bunyi yang didengar.
5. Umur 12-18 bulan
    - Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
    - Memperlihatkan rasa bersaing.
6. Umur 18-24 bulan
    - Bertepuk tangan, melambai – lambai.
    - Menyebutkan 3-6 kata yang mempunya arti.
7. Umur 24-36 bulan
    - Mencoret – coret kertas.
    - melepaskan pakaian sendiri.


Teori Perkembangan Bahasa Anak.
Penelitian yang dilakukan terhadap perkembangan bahasa aank tentunya tidak terlepas dari pandangan, hipotesis, atau teori psikologi yang dianut. Dalam hal ini sejarah telah mencatat adanya tiga pandangan atau teori dalam perkembangan bahasa anak. Teori tersebuat adalah sebagai berikut:

A.  Teori Nativis
Pandangan ini diwakili oleh Noam Chomsky (1974). Ia berpendapat bahwa penguasaan bahasa pada anak-anak bersifat alamiah atau nature. pandangan ini tidak berpendapat bahwa lingkungan punya pengaruh dalam pemerolehan bahasa, melainkan menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis, sejalan dengan terbukanya kemampuan lingual yang secara genetis telah di programkan.

Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa pertama (acquisition).
Para ahli nativis berpendapat bahwa bahasa merupakan pembawaan dan bersifat alamiah dan meyakini bahwa kemampuan berbahasa sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak, beberapa bagian neurologis tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa, sehingga kerusakan pada bagian tersebut dapat menyebabkan hambatan bahasa.

B. Teori Behavioristik
Pandangan ini diwakili oleh B.F Skinner, yang menekankan bahwa proses pemerolahan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Istilah bahasa bagi kaum behavioris dianggap kurang tepat karena istilah bahasa itu menyiratlan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki atau digunakan, dan sesuatu yang di lakukan. Padahal bahasa itu merupakan salah satu perilaku-perilaku manusia lainnya. Oleh karena itu, mereka lebih suka menggunakan istilah perilaku verbal (verbal behavior), agar tampak lebih mirip dengan perilaku kain yang harus dipelajari.

C. Teori Kognitif 
Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkah salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandas pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urut-urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan bahasa pada anak berbeda tergantung dari usianya. Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain. Kemampuan berbahasa anak tidak diperoleh secara tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Seiring dengan perkembangan bahasa, berkembang pula penguasaan anak-anak atas sistem bahasa yang dipelajarinya. Sistem bahasa itu terdiri atas subsistem, yaitu: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah : kognisi, pola komunikasi dalam keluarga, jumlah anak, posisi urutan kelahiran, kedwibahasaan.

Daftar Pustaka
Papalia,D.E. &Feltman,R.D.(2012.Experience Human Development.Newyork:McGRAW – HILL.
http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/05/teori-perkembangan-bahasa-anak.html
 http://misilmy.blogspot.com/2013/06/makalah-perkembangan-bahasa-anak.html