Senin, 15 Juni 2015

Potensi belajar dan berbahasa pada anak - anak


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu yang dapat membantu manusia berinteraksi dengan orang lain. Terdapat perbedaan yang signifikan antara pengertian bahasa dan berbicara. Bahasa mencakup segala bentuk komunikasi, baik yang diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat, bahasa gerak tubuh, ekspresi wajah pantonim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling penting serta paling banyak dipergunakan. Ketika anak mengetahui kata - kata, mereka dapat menggunakannya untuk menjelaskan segala sesuatu yang ada dilingkungannya. Melalui bahasa anak mampu mengkomunikasikan kebutuhannya, perasaan dan pikirannya kepada orang lain. Berdasarkan pada tahap perkembangan, anak mulai belajar bahasa pada umur 1-3 tahun. Pada usia ini anak sudah mulai mengeluarkan kata - kata seperti mama, papa serta banyak berceloteh, maka itu tahapan usia ini disebut ledakan bahasa. selanjutnya perkembangan berbahasa anak itu berbeda - beda tergantung pada tahapan perkembangannya. Orang tua harus memfasilitasi kebutuhan anak untuk berbahasa.

B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana mengetahui potensi belajar dan berbahasa pada anak?

C. Tujuan Penulisan
Uuntuk lebih mengetahui perkembangan bahasa pada anak supaya orang tua dan orang - orang disekitarnya lebih mengerti bahasa apa yang mereka lontarkan. orang tua lebih memberikan stimulasi bahasa yang baik agar anak berpotensi berbahasa yang baik.

BAB II
PEMBAHASAN

Pada waktu lahir tiap-tiap individu mendapat bekal berupa kemampuan siap, yang pelaksanaannya berdasarkan insting. Disamping bekal berupa insting itu, individu mendapat bekal juga berupa benih, bibit atau potensi yang mempunyai kemungkinan berkembang pada waktunya dan apabila ada kesempatannya maupun perangsangnya. Potensi inilah yang sekarang disebut dengan istilah pembawaan.  


Tahapan Perkembangan Anak
1. Umur 0-3 bulan
    - Melihat dan menatap wajah orang disekitar.
    - Mengoceh spontan atau breaksi dengan mengoceh.
2. Umur 3-6 bulan
    - Meraih benda yang ada dalam jangkauannya.
    - Memegang tangannya sendiri.
    - Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang menarik.
3. Umur 6-9 bulan
    - Mulai mencoba untuk duduk
    - bersuara tanpa arti, mama, bababa.
4. Umur 9-12 bulan
    - Memasukan benda ke mulut.
    - Mulai belajar jalan.
    - Menirukan bunyi yang didengar.
5. Umur 12-18 bulan
    - Berdiri sendiri tanpa berpegangan.
    - Memperlihatkan rasa bersaing.
6. Umur 18-24 bulan
    - Bertepuk tangan, melambai – lambai.
    - Menyebutkan 3-6 kata yang mempunya arti.
7. Umur 24-36 bulan
    - Mencoret – coret kertas.
    - melepaskan pakaian sendiri.


Teori Perkembangan Bahasa Anak.
Penelitian yang dilakukan terhadap perkembangan bahasa aank tentunya tidak terlepas dari pandangan, hipotesis, atau teori psikologi yang dianut. Dalam hal ini sejarah telah mencatat adanya tiga pandangan atau teori dalam perkembangan bahasa anak. Teori tersebuat adalah sebagai berikut:

A.  Teori Nativis
Pandangan ini diwakili oleh Noam Chomsky (1974). Ia berpendapat bahwa penguasaan bahasa pada anak-anak bersifat alamiah atau nature. pandangan ini tidak berpendapat bahwa lingkungan punya pengaruh dalam pemerolehan bahasa, melainkan menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis, sejalan dengan terbukanya kemampuan lingual yang secara genetis telah di programkan.

Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi lingkungan sama sekali tidak punya pengaruh dalam proses pemerolehan bahasa pertama (acquisition).
Para ahli nativis berpendapat bahwa bahasa merupakan pembawaan dan bersifat alamiah dan meyakini bahwa kemampuan berbahasa sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak, beberapa bagian neurologis tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa, sehingga kerusakan pada bagian tersebut dapat menyebabkan hambatan bahasa.

B. Teori Behavioristik
Pandangan ini diwakili oleh B.F Skinner, yang menekankan bahwa proses pemerolahan bahasa pertama dikendalikan dari luar diri si anak, yaitu oleh rangsangan yang diberikan melalui lingkungan. Istilah bahasa bagi kaum behavioris dianggap kurang tepat karena istilah bahasa itu menyiratlan suatu wujud, sesuatu yang dimiliki atau digunakan, dan sesuatu yang di lakukan. Padahal bahasa itu merupakan salah satu perilaku-perilaku manusia lainnya. Oleh karena itu, mereka lebih suka menggunakan istilah perilaku verbal (verbal behavior), agar tampak lebih mirip dengan perilaku kain yang harus dipelajari.

C. Teori Kognitif 
Jean Piaget (1954) menyatakan bahwa bahasa itu bukanlah suatu ciri alamiah yang terpisah, melainkah salah satu di antara beberapa kemampuan yang berasal dari kematangan kognitif. Bahasa distrukturi oleh nalar, maka perkembangan bahasa harus berlandas pada perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi. Jadi, urut-urutan perkembangan kognitif menentukan urutan perkembangan bahasa.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan bahasa pada anak berbeda tergantung dari usianya. Perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting karena dengan bahasa sebagai dasar kemampuan seorang anak akan dapat meningkatkan kemampuan-kemampuan yang lain. Kemampuan berbahasa anak tidak diperoleh secara tiba-tiba atau sekaligus, tetapi bertahap. Seiring dengan perkembangan bahasa, berkembang pula penguasaan anak-anak atas sistem bahasa yang dipelajarinya. Sistem bahasa itu terdiri atas subsistem, yaitu: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan pragmatik. Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa adalah : kognisi, pola komunikasi dalam keluarga, jumlah anak, posisi urutan kelahiran, kedwibahasaan.

Daftar Pustaka
Papalia,D.E. &Feltman,R.D.(2012.Experience Human Development.Newyork:McGRAW – HILL.
http://melyloelhabox.blogspot.com/2013/05/teori-perkembangan-bahasa-anak.html
 http://misilmy.blogspot.com/2013/06/makalah-perkembangan-bahasa-anak.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar