Minggu, 06 November 2016

Psikologi Manajemen





Laudry Lavanderia 

 3PA07
Anggota Kelompok :
Novi Latifah               18514041
Nurma Oktavia           18514232
Padma Paramitta         18514362
Rani Hadyaningtyas   18514917
Revisha Avenia           19514124








Tanggal berdiri : 13 Desember 2013
Alamat              : Jl. Alternatif Cibubur, Jatisampurna, Kota Bks, Jawa Barat 17435

No.Tlp              : (021) 8459xxxx

Visi :
    Menjadi laundry berbasis entrepreneurship dengan pelayanan professional sehingga menguntungkan untuk pelanggan dan karyawan.

Misi :
1.      Produksi yang ramah lingkungan
2.      Pelayanan secara professional
3.      Ketepatan waktu dalam penyelesaian
4.      Pemisahan baju putih dan berwarna
5.      Kontrol rutin terhadap sistem pelayanan
6.      Pelayanan jasa antar jemput laundry secara online

I. Operasi Laundry

1. Penerimaan Cucian
Penerimaan cucian adalah tahap awal dimana akan melakukan proses cuci-mencuci. Dalam penerimaan pencucian, kami akan menimbang pakaian tersebut dan menghitung jumlah pakaian tersebut.

 2. Pemilihan / Seleksi Pakaian
Memisahkan jenis pakaian yang sensitif terhadap mesin, air atau pun kimia laundry, dengan tujuan untuk menghindarkan resiko yang akan terjadi nantinya.

3. Penandaan (Tagging)
Menandai setiap pakaian konsumen agar tidak tertukar satu sama lain.

4. Proses Mencuci
a)      Pra Cuci : berfungsi untuk merendamkan pakaian sebelum proses cuci, hal ini bisa membantu untuk mengangkat kotoran yang berat, sehingga pada saat cuci, tidak ada sisa kotoran yang menempel. Bisa mengguunakan kimia khusus yang telah tersedia di agen kimia laundry.
b)   Cuci : proses dimana pakaian dibersihkan dalam waktu kurang lebih 45 – 60 menit, agar segala kotoran yang menempel pada pakaian terangkat, menghasilkan pakaian yang bersih.
c)  Bilas dan Pelembut : ini adalah tahap membilas pakaian yang dimana pelembut akan ikut berperan untuk menetral kadar sabun yang berlebihan pada pakaian.
d)   Pengeringa Ekstrak (Lembab) : pakaian akan dikeringkan dari kadai air / basah dan saat selesai pakaian hanya tinggal dikeringkan 100% dengan tenaga surya matahari atau tenaga mesin pengering.
  
5. Pengeringan 100% dari Kadar Air
Mengeringkan pakaian dengan tabir surya / matahari atau menggunakan mesin pengering (dryer). Hal ini lah yang sangat mempengaruhi hasil pengeringan.

6. Penyetrikan
Setrika pakaian setelah pengeringan selesai, waktunya memberi sentuhan akhir yang rapi dan wangi. Menggunakan suhu setrika sesuai dengan jenis pakaian, menghindari suhu panas yang berlebihan agar tidak terjadi resiko hangus. Jika pakaian tersebut memiliki gambar / sablon disarankan setrika dari bagian dalam gambar. 

II. Pembersihan Mesin

1. Mesin Cuci
Membersihkan mesin cuci seusai pemakaian, membersihkan bagian dispenser / tempat penuangan kimia laundry sampai bersih, usapkan lingkaran perekat pintu (door gasket) dan drum agar sisa air cepat mengering. Hal ini mencegah terjadinya penimbulan jamur yang dikarenakan lembab. Dan untuk pintu jangan ditutup rapat, agar mendapatkan sirkulasi udara.

2. Mesin Pengering
Mesin pengering selain berfungsi untuk mengeringkan pakain secara maksimal, tetapi membantu mengangkatkan debu-debu yang menempel pada pakaian. Disarankan untuk mesin pengering setiap sekali pemutaran (dengan kapasitas bervariasi), selalu bersikan filter yang terdapat pada depan lingkaran pintu. Hal ini harus dilakukan, agar tidak terjadinya penyumbatan di dalam mesin. Dan untuk di bagian selang pembuangan (fleksibel), bersihkan 2 minggu sekali.

III. Pemilihan Kimia Laundry

1. Sabun Cair (Detergent Liquid)
Fungsi sabun cair adalah untuk mengangkat noda lemak yang membandel dari pakaian. Dan sabun cair direkomendasikan untuk mesin cuci buka depan (front loading)

2. Sabun Bubuk (Detergent Powder)
Sabun bubuk biasa digunakan untuk mesin cuci buka atas (top loading), tetapi ada beberapa sabun bubuk yang direkomendasikan untuk mesin buka depan (front loading). Teatapi tetap harus cermat untuk memilih sabun.

3. Pelembut (Softener)
Pelembut berperan sebagai penetralisir kadar busa yang tersisa di pakaian, jadi jangan beranggapan pelembut ini adalah pewangi untuk pakaian. Wangi yang disajikan adalah variasi agar konsumen tertarik
untuk memilihnya.

4. Pelicin
Pelicin ini digunakan untuk membantu pada saat penyetrikaan pakaian agar tidak kusut.

5. Pewangi (Parfum)
Pewangi adalah sentuhan terakhir pada pakaian. Setelah pakaian selesai di setrika, diamkan sampai hilang hawa panasnya. Lalu berikan semprotan pewangi ke pakaian dan kemaslah pakaian ke dalam plastik laundry.

IV. Tata Cara Penandaan Pakaian (Tagging)

Berikut adalah cara melakukan penandaan pada pakaian yang baik dan benar :

Siapkan pakaian yang akan ditandakan, penandaan ini bermaksud untuk memberi inisial pakaian agar tidak tertukar antara konsumen ke konsumen yang lain. Pastikan alat penanda sudah disiapkan seperti : tag gun, tag pin dan label pin. Masukkan tag pin dalam tag gun, pastikan tagi pin dalam posisi pas, lalu sediakan label pin yang telah berada dalam jarum tag gun, carilah posisi penandaan yang pas dan tembakkanlah tag gun sampai tag pin tembus pada pakaian. Untuk penempatan tag pin harus posisi yang terlindungi, bermaksud menghindarkan dari panas mesin pengering dan tertatik dari pakaian yang lain. Posisikan tag pin pada dalam pakaian, agar perlindungannya lebih aman. Setelah pakaian diseleksi untuk di setrika, jangan lupa untuk melepaskan tag pin dan label pin tersebut dari pakaian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar